Sunday, July 7, 2013

MTsN Babadan Diduga Tahan Ijazah Dengan Alasan Tak Jelas.


Fihak Sekolah Membantah.
 
Ngawi-  Kelulusan para peserta didik sekolah secara Nasional telah berlangsung Juni 2013, tidak sedikit adanya keprihatinan di daerah – daerah seperti penahanan Ijazah siswanya. Padahal terkadang benar-benar ada siswa tak mampu untuk mengambil Ijazahnya karena belum lunas kwajiban pembayaran sekolah. Ada pula berita mengenai Ijazah tak kunjung bisa diambil siswa maupun oleh orang tuanya, namun setelah di izinkan lewat menteri  pendidikan M. Nuh Ijazah itu dibebaskan biaya, serta boleh  diambil.
Anehnya didunia pendidikan kementerian agama di MTsN Babatan,Pangkur semua siswa yang sudah lulus diduga ditahan Ijazahnya.
 “ semua belum dapat Ijazah padahal tebusannya sudah bayar , sedangkan terakhir kata anak-anak kandangan besok ini, jelas nggak masuk akal? Supaya anak-anak MTsN itu melanjutkan di MA Babadan”, terang, salah-satu orang tua yang namanya tak mau ditulis ini.
Padahal  melanjutkan sekolah kemana saja itu suatu kebebasan.
Saat dikonfirmasi fihak sekolah membantah adanya penahanan Ijazah, Kemendiknas dan Kemenag proses penerimaan Ijazah ada perbedaan .
“ kalau Ijazah di pendidikan Kemenag masih proses (tingkat pusat pembuatannya-red) “,disini telah mengeluarkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang dapat untuk syarat melanjutkan sekolah tingkat berikutnya” tegas, Solikin, S, Ag. M.Pd kepala sekolah MTsN Babadan.5/7
“ yang penting anak-anak bisa melanjutkan jangan sampai droup out , disini ada yang ke SMK Kartoharjo, SMK Lanud Iswahyudi, di MA Cuma 10 orang, disekolah Caruban juga ada, lulus sejumlah 113 siswa” tambahnya.
Kedatangan jurnalistik Analisis sempat membuat terkejut beberapa guru setelah wawancara pada Kepala sekolahnya, terhadap dugaan penahanan Ijazah itu merupakan mis komunikasi, terkadang sebagian siswa memahami bahwa SKHUN dapat sebagai syarat mendaftar sekolah selanjutnya, sebagian tak memahami penjelasan itu, dan menyamakan dengan Diknas yang langsung mendapat Ijazah. Dan kenapa pula saat penerimaan SKHUN tak langsung diberikan oleh siswa-siswinya? Bagi sekolah sudah dijelaskan.
“ sudah saya jelaskan” terang, Solikin kepala sekolah MTsN Babadan yang sekolahnya tergolong maju ini.
Tentang SKHUN ternyata memang belum tersosialisasi secara maksimal.( Rf)




No comments:

Post a Comment