Kebonsari (Madiun)- Agenda Bhakti
Sosial Terpadu (BST) oleh pemerintah kabupaten Madiun untuk masyarakat telah
diadakan di desa Tanjungrejo kecamatan Kebonsari. Kegiatan BST ini berlangsung 20- 21 Februari
2013.
” kegiatan
BST yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Madiun ini sangat tepat yang tujuannya untuk
menjalin silaturami antara pemerintah dengan masyarakat . Untuk itu pada
kesempatan BST dihimbau kepada seluruh masyarakat menyampaikan kritik dan saran serta masukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di Kabupaten Madiun”,
tegas, H. Muhtarom dihadapan warga Kebonsari.
Kegiatan yang dilaksanakan saat BST antara lain olahraga bersama
masyarakat desa setempat yang dilanjutkan dengan acara sarasehan, mengunjungi warga kurang mampu,
warga sedang sakit, kerja bhakti pengaspalan jalan, pelayanan administrasi
seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga, Akte Kalahiran, SIM,
Perpanjangan STNK serta SKCK, pendaftaran Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Transmigrasi,
pelayanan pemeriksaan kesehatan masyarakat, pasar murah, Donor Darah, pelayanan
Kelurga Berencana , pemeriksaan
kesehatan dan kawin suntik untuk ternak
dan lainnya.
Dalam kesempatan sarasehan
Bupati Madiun H. Muhtarom juga menjelaskan masalah program pemugaran Rumah
Tangga Layak Huni (RTLH) yang dilaksankan sejak awal mereka menjabat di tahun 2008 hingga sekarang.
”bahwa jumlah RTLH di
kabupaten Madiun
secara terus-menerus mengalami penurunan.
Data yang ada di Pemerintah Kabupaten Madiun pada awal saat saya
menjabat, yaitu pada tahun 2008 jumlah RTLH di Kabupaten Madiun mencapai 14.499
unit, selanjutnya pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 12.037 unit. Serta
pada akhir tahun 2012 kemarin jumlah
RTLH di Kabupaten Madiun hanya tinggal 6.327 unit”. Terang, Bupati yang
didampingi Drs. Iswanto, Wakil Bupati.
Hal ini tidak lantas membuat Pemkab Madiun
berhenti melakukan upaya menuntaskan sisa RTLH. Dijelakan bahwa pada tahun 2013 ini Pemprov Jawa Timur
akan menggelontorkan dana untuk pemugaran RTLH di Kabupaten Madiun sebanyak 946 unit , sedangkan melalui
dana buget mandatoring, Bupati Madiun H. Muhtarom juga menganggarkan dana
pemugaran RTLH sebanyak 688 unit atau sekitar 2,8 Milyar Rupiah. Tidak berhenti
sampai disitu, Bupati Madiun juga telah
memerintahkan kepada seluruh kepala Desa/Kelurahan agar mengalokasikan anggaran
dalam APBDes masing-masing desa 2 unit rumah.
” Agar
masyarakat dapat kembali menghidupkan budaya nenek moyong kita yang memang
benar-benar baik. Budaya dimaksud adalah budaya gotong royong dimasyarakat.
Banyak hal yang didapat dengan kita bergotong royong antara lain, kita dapat
bersilaturahmi dengan dengan masyarakat yang lain, dapat meringankan beban
sesama dan pada akhirnya pekerjaan itu kalau dilaksanakan secara
bergotong-royong akan menjadi mudah dan cepat selesai dengan biaya yang murah
pula. Untuk itu kita harus dapat melanjutan budaya nenek moyang bangsa
Indonesia itu”. Ujar, Iswanto, Wabup yang mendampingi kegiatan Bupati.
” ini merupakan
kegiatan berkelanjutan (BST), yang bermanfaat untuk masyarakat kita”,
Tambahnya.
Dalam BST itu Bupati Madiun menyerahkan bantuan yang disiapkan seperti
bantuan alat olahraga bola volly, bantuan bea siswa SD/MI, SMP/MTs, Alat Peraga
Edukatif, Bantuan Sembako,dan lainnya. Disamping itu masih banyak bantuan lain yang akan diberikan
oleh Pemkab Madiun yang diminta langsung oleh masyarakat dalam kesempatan
sarasehan seperti, alat pengeras suara, seragam hadroh, alat musik hadroh, Al
Qur’an, Power sprayer , semen, aspal , alat pembuat kue, bantuan modal UMKM dan
masih banyak lagi bantuan lain yang diminta masyarakat pada kesempatan
sarasehan. Hanya saja bantuan nilainya diatas 5 juta rupiah, Bupati minta
kepada yang mengusulkan untuk membuat proposal .
Pada kesempatan
BST Pemkab Madiun juga menggelar pasar murah. Ini sebagai bentuk kepedulian
Pemerintah Kabupaten Madiun pada masyarakat
kurang mampu. Kegiatan pasar murah dibuka langsung oleh Wakil Bupati Drs.
H. Iswanto, M.Si ini disambut baik
oleh masyarakat setempat karena bantuan datang tepat pada saat mereka
membutuhkan. diberharap Pasar Murah ini dapat membantu meringankan beban
masyarakat kurang mampu, karena semua komuditas yang disediakan dijual dengan
harga murah karena telah disubsidi oleh Pemkab Madiun dibawah kepemimpinan mereka
berdua (Muis).
Berbagai komuditas yang disediakan antara
lain : Beras
dijual Rp.5.000,-/kg , harga dipasaran Rp.7.500,-/kg , Gula Putih dijual Rp.8.500,- harga dipasaran
Rp.11.000,-/kg, Minyak
Goreng dijual Rp.8.000,-/kg dipasaran Rp. 11.000,-/kg, Indomie
goring dijual Rp.1.000,-/bungkus, harga dipasaran Rp.1.500,-/bungkus Supermi ayam bawang dijual Rp.800,-/bungkus, harga dipasaran Rp.1.300,-/bungkus , Bukrim Colek dijual Rp.1.250,-/bungkus,
harga pasaran Rp.2.250,-/bungkus , Sabun Cuci Total dijual Rp,4.000,-/bungkus,
harga pasaran Rp.5.000,-/bungkus.
” saya berterimakasih pada pemerintah kabupaten Madiun atas
terselenggaranya kegiatan BST ini, sehingga kami merasa terbantu ”, terang,
Jumari salah-satu warga. (rif/hum)
No comments:
Post a Comment